Wednesday, October 13, 2010

You as My Colorful Marker

Sulit mengharapkanmu ketika melihat kau bersama mereka.
Dikelilingi oleh wanita-wanita cantik kau pun pasti tak akan melihatku.
Aku tak seperti mereka yang elok nan rupawan.
Aku seperti ini, lembaran putih yang berharap kau sebagai spidol aneka warna akan menulis cerita tentang kita.
Oh, lupakan tentang itu karena lembaran putih itu akan selamanya putih.
Aku mencoba mencari spidol lain tapi tak kunjung kutemukan warna yang pas.
Aku lekas mencari warna spidol yang sama denganmu tapi aku tahu itu hanya mirip, tidak identik.
Melupakan warna spidolmu sama dengan membakar lembaran yang telah kau tulis di awal pertemuan kita, sesuatu yang sangat tidak ingin aku lakukan.
Sekarang lembaranku hanya berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya ada pada diriku sendiri.
Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Apakah aku harus melupakanmu?
Apakah ini saatnya untuk aku melupakanmu?
Atau apakah aku akan terus berharap akan dirimu?

No comments:

Post a Comment